ASJ : Prinsip Kerja Jaringan
Client Server
Nama : Ahmad Hafidz Ihya’udin
Guru
Pengapu : Selamet Hariadi
Pertemuan
ke -2 Hari Jumat Tanggal 5 September 2014
Abstrak : Client server adalah
suatu system jaringan yang menggunakan computer server sebagai control terpusat yang di akses oleh computer client. Jaringan client server berbeda
dengan jaringan peer to peer yang
setiap computer nya bias menjadi client
ataupun server. Untuk menjadi sebuah
server harus dibutuhkan perangkat
keras yang memadai dalam pengolah data dan penyimpanan nya harus bias melayani
semua client tanpa ada kendala.
Kata
Kunci : Client, Server, Peer to peer, DBMS
1.
Pengertian dan Konsep Dasar Client
Server
Client merupakan sembarang sistem atau proses yang melakukan suatu permintaan data atau layanan ke server sedangkan server ialah, sistem atau proses yang menyediakan data atau layanan yang diminta oleh client.
Client merupakan sembarang sistem atau proses yang melakukan suatu permintaan data atau layanan ke server sedangkan server ialah, sistem atau proses yang menyediakan data atau layanan yang diminta oleh client.
Client-Server adalah pembagian kerja antara server dan client yg mengakses server
dalam suatu jaringan. Jadi arsitektur client-server adalah desain sebuah aplikasi
terdiri dari client dan server yang saling berkomunikasi ketika
mengakses server dalam suatu
jaringan.
Sistem client server didefinisikan sebagai sistem terdistribusi, tetapi ada
beberapa perbedaan karakteristik yaitu :
1. Servis (layanan)
2. Sharing resources (sumber daya)
3. Asymmetrical protocol (protokol yang tidak
simetris )
4. Transparansi lokasi
5. Mix-and-Match
6. Pesan berbasiskan komunikasi
7. Pemisahan interface dan implementasi
Perbedaan Tipe Client-Server
1. File Servers
1. File Servers
·
File server vendors mengklaim bahwa mereka pertama menemukan istilah client-server.
·
Untuk sharing file melalui
jaringan
2. Database Servers
·
Client mengirimkan
SQL requests sebagai pesan pada database server,selanjutnya
hasil perintah SQL dikembalikan.
·
Server menggunakan
kekuatan proses yang diinginkan untuk menemukan data yang diminta dan kemudian
semua record dikembalikan pada client.
3. Transaction Servers (Transaksi Server)
·
Client meminta remote
procedures yang terletak pada server
dengan sebuah SQL database engine.
·
Remote procedures ini
mengeksekusi sebuah grup dari SQL statement
·
Hanya satu permintaan /
jawaban yang dibutuhkan untuk melakukan transaksi
4. Groupsware Servers
·
Dikenal sebagai
Computer-supported cooperative working
·
Manajemen semi-struktur
informasi seperti teks, image, , bulletin boards dan aliaran kerja
·
Data diatur sebagai dokumen
5. Object Application Servers
·
Aplikasi client/server ditulis
sebagai satu set objek komunikasi
·
Client objects
berkomunikasi dengan server objects
melalui Object Request Broker (ORB)
·
Client meminta sebuah
method pada remote object
6. Web Application Servers (Aplikasi Web Servers)
·
World Wide Web adalah
aplikasi client server yang pertama yang digunakan untuk web.
·
Client dan servers berkomunikasi menggunakan RPC
seperti protokol yang disebut HTTP.
2. Tipe-tipe Jaringan Peer to peer
Dalam
jaringan peer-to-peer tidak
ada server khusus atau hierarki
diantara komputer-komputer yang saling terhubung, semua komputer berstatus sama
dan dikenal sebagai peer. Komputer-komputer yang terdapat dalam
jaringan peer-to-peer dapat bertindak sebagai server dan juga dapat bertindak sebagai client. Pada jenis jaringan ini
juga tidak memiliki administrator yang bertanggung jawab
terhadap seluruh jaringan. Masing-masing user bertindak sebagai
administrator pada komputer yang digunakannya, user pada masing-masing komputer
dapat menentukan data yang diperbolehkan untuk diakses oleh user dari komputer
lain.
Jaringan
peer-to-peer memiliki beberapa keuntungan, diantaranya:
- Mudah
di-install dan di-konfigurasi
- Masing-masing
komputer tidak tergantung pada server
khusus
- User-user
dapat mengontrol resource yang hendak mereka bagikan pada user lain
- Jenis
jaringan peer-to-peer relatif lebih murah dibandingkan dengan jenis client-server
- Jenis
jaringan ini akan efektif dengan jumlah pengguna yang kurang dari 10.
Tetapi, jenis
jaringan peer-to-peer juga memiliki beberapa kekurangan, diantaranya adalah:
- Anda hanya
dapat menggunakan beberapa password terhadap beberapa resource pada satu
saat
- User mungkin
akan mengingat beberapa password terhadap beberapa resource
- User harus
melakukan proses backup pada masing-masing komputer untuk melindungi data
yang tersimpan pada masing-masing komputer.
- Performance
komputer yang memiliki resource akan menurun ketika resource tersebut
di-akses oleh beberapa user
- Mekanisme
penyimpanan data tidak terpusat pada satu komputer, karena lokasi data
tersebar dimasing-masing komputer.
3.
Arsitektur Jaringan Client Server
Model-model Client Server
1. Client/Server (two tier)
Two Tier Client Server -
Dalam model client/server, pemrosesan pada sebuah aplikasi
terjadi pada client dan server. Client/server adalah
tipikal sebuah aplikasi two-tier dengan banyak client dan sebuah server
yang dihubungkan melalui sebuah jaringan.
Model Two-tier
terdiri dari tiga komponen yang disusun menjadi dua lapisan : client (yang meminta serice) dan server (yang menyediakan service). Tiga
komponen tersebut yaitu :
1. User Interface(Client). Adalah antar muka program
aplikasi yang berhadapan dan digunakan langsung oleh user.
2. Manajemen Proses(Jaringan).
3. Database(Server). Model ini memisahkan peranan user interface dan database
dengan jelas, sehingga terbentuk dua lapisan.
2. Three-Tier / Multi-Tier
Three Tier Client Server - Model three-tier atau multi-tier dikembangkan untuk
menjawab keterbatasan pada arsitektur client/server. Dalam model ini, pemrosesan
disebarkan di dalam tiga lapisan (atau lebih jika diterapkan arsitektur
multitier). Lapisan ketiga dalam arsitektur ini masing-masing menjumlahkan
fungsionalitas khusus. Yaitu :
- Layanan presentasi (tingkat client)
- Layanan bisnis (tingkat
menengah)
- Layanan data (tingkat sumber
data)
Kelebihan arsitektur Three Tier :
- Segala sesuatu mengenai
database terinstalasikan pada sisi server,
begitu pula dengan pengkonfigurasiannya. Hal ini membuat harga yang harus
dibayar lebih kecil.
- Apabila terjadi kesalahan
pada salah satu lapisan tidak akan menyebabkan lapisan lain ikut salah.
- Perubahan pada salah satu
lapisan tidak perlu menginstalasi ulang pada lapisan yang lainnya dalam
hal ini sisi server ataupun
sisi client.
- Keamanan dibelakang
firewall.Transfer informasi antara web server dan server
database optimal.
- Komunikasi antara
system-sistem tidak harus didasarkan pada standart internet, tetapi dapat
menggunakan protocol komunikasi yang lebvih cepat dan berada pada tingkat
yang lebih rendah.
- Penggunaan middleware
mendukung efisiensi query database dalam SQL di pakai untuk menangani
pengambilan informasi dari database.
Kekurangan arsitekture Three Tier
:
- Lebih susah untuk merancang
- Lebih susah untuk
mengatur
- Lebih mahal
3. Aplikasi N-tier
Aplikasi N-Tier - Stored
procedure ternyata tidak mencukupi untuk sistem dimana database disimpan pada
lebih dari satu server, karena bisa
jadi terdapat client yang tidak
dapat mengakses procedure tersebut. Mungkin Anda bertanya, apa perlunya
menyimpan database lebih dari satu server?
Tentu saja Anda juga menginginkan perusahaan yang menggunakan aplikasi Anda
dapat berkembang, bukan? Penggunaan lebih dari satu database sangat
memungkinkan saat sebuah perusahaan telah memiliki divisi yang cukup besar
dimana harus memiliki database tersendiri. Dalam kasus penggunaan lebih dari
satu server database, Anda perlu
mengimplementasikan strategi development yang berbeda, pendekatan yang baik
adalah dengan menggunakan model n-tier. Huruf “n” pada n-tier menunjukkan
variabel numerik yang dapat berisi angka sebanyak apapun, misalnya 3-tier,
4-tier dan seterusnya. Karena itu sebuah aplikasi n-tier memiliki 3 atau lebih
tingkatan logical, umumnya aplikasi n-tier saat ini menggunakan 3-tier.
Keuntungan
Dan Kerugian n-tier
Diantara
keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh dari arsitektur n-tier (atau 3-tier
pada umumnya), yang terutama adalah:
1. Kemudahan
perubahan business logic di masa yang akan dating
2. Business
logic yang mudah diimplementasi dan dipelihara
3. Aplikasi
client dapat mengakses berbagai tipe
DBMS yang berbeda-beda secara transparan.
4.
Interaksi Jaringan Client Server dan DBMS
Interaksi
antara client dan server selama pemrosesan query SQL
adalah sebagai berikut :
1. Client melakukan parsing query pemakai dan memecahnya ke dalam
sejumlah query independent untuk setiap tempat. Setiap query terseut dikirim ke
server yang sesuai.
2. Setiap server memproses query lokal dan mengirim relasi hasil ke client.
3. Client mengkombinasikan hasil sub query dari query asal yang
dikirim.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar